CERITA TENTANG SMKN 1 KINALI

SEKELUMIT CERITA TENTANG SMK NEGERI 1 KINALI

A.   Sejarah Pendirian

Keberadaan SMK Negeri 1 Kinali tidak terlepas dari adanya keinginan pemerintah untuk kembali menyuburkan sekolah-sekolah yang berbasis kejuruan di Indonesia. Keinginan ini tentunya juga tidak serta merta menghilangkan andil pemerintah daerah, baik ditingkat Kabupaten/Kota atau ditingkat Provinsi.

Pada dasarnya upaya-upaya yang ditempuh dalam pendirian Unit Sekolah Baru (USB) SMK tersebut merupakan dukungan terhadap pemerintah daerah untuk melaksanakan pengembangan pendidikan menengah kejuruan di wilayahnya, serta untuk melestarikan pemerataan pendidikan. Seiring dengan  hal tersebut, pada tahun 2006 Direktorat Pembinaan SMK telah mengalokasikan dana melalui imbal swadaya Pendirian 45 USB-SMK  yang dilaksanakan dengan cara swakelola melalui unsur pendekatan partisipasi masyarakat.

Menindaklanjuti hal tersebut, maka pada tanggal 26 September 2007 dikeluarkan SK Bupati Pasaman Barat tentang Penunjukan Tim Pendiri dan Pengawas Pembangunan USB-SMKN 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2007. Tim Pendiri yang terdiri dari 17 orang ini melibatkan Kepala Dinas Pendidikan Pasaman Barat (Drs. Yaman, MM) beserta stafnya, Bapak Reflisman, S.Pd selaku Ketua Tim Pendiri, Bapak Agusmar , ST sebagai Ketua Tim Perencana/Pengawas dan Bapak SY. DT. Tan Mandaro sebagai Pelaksana Kegiatan sekaligus tokoh masyarakat Kapundung. Selain itu, Tim ini juga melibatkan pemuka masyarakat dan pemuda Kapundung sehingga keanekaragaman anggota Tim ini sesuai dengan apa yang diamanatkan Direktorat Pembinaan SMK dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Program Imbal Swadaya USB-SMK dapat terpenuhi. Dan yang terpenting adalah pendirian USB-SMK Negeri 1 Kinali sebagai wujud kepedulian Pemerintah Daerah Pasaman Barat dan masyarakat Kinali khususnya akan arti penting pendidikan itu sendiri.

Keberadaan lahan lokasi berdirinya SMK Negeri 1 Kinali ini tidak terlepas dari kepedulian SY.DT. Tanmandaro sebagai pemuka masyarakat dan Bapak Syahrul, S.Pd selaku pemilik lahan. Sehingga pada September 2007 sebagai awal dioperasikannya pembangunan fisik SMK Negeri 1 Kinali sebagai realisasi dari kepercayaan masyarakat, pemuda dan pemerintah pusat untuk menyelenggarakan pendidikan yang sistematis dan profesional.

B.   Keadaan Sekolah

SMK Negeri 1 Kinali mulai dioperasikan dengan diadakannya kegiatan Penerimaan Siswa Baru (PSB) pada bulan Juli 2008 dengan program keahlian Teknik Komputer dan Informatika spesifikasi Teknik Komputer dan Jaringan  dan Teknik Elektronika spesifikasi Teknik Audio Video. Hingga Maret 2009 tercatat jumlah siswa sebanyak 138 orang yang didistribusikan untuk  TKJ  3 lokal dan untuk TAV 1 lokal.

Sebagai Unit Sekolah Baru (USB) ditengah keterbatasan sarana dan prasarana, SMK Negeri 1 Kinali tetap tampil secara maksimal untuk menyelengarakan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara efektif dan profesional. Hingga saat ini telah terdapat aset tetap gedung dan bangunan berupa :

·         Kantor                                                                                

·         Ruang Teori                                                                      

·         Workshop TAV                                                                 

·         Ruang Instruktur / Alat dan Bahan                              

·         Labor Fisika / Kimia                                                         

·         Labor Komputer Jaringan

·         Labor Aplikasi Komputer dan Labor Hardware

·         Labor Bahasa

·         Labor Multimedia

·         WC Siswa

Segala sarana dan prasarana tersebut merupakan hak milik SMK Negeri 1 Kinali yang berdiri di atas tanah seluas 19.530 m2 dengan sertifikat tanggal 31 Juli 2008 No. 03170401101189.

Untuk rencana kedepannya, SMK Negeri 1 Kinali beserta  Komite sekolah tentu akan berupaya lebih giat lagi meningkatkan fasilitas dan sarana dan prasarana tersebut, sehingga Proses Pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Saat ini tengah dijajaki upaya-upaya untuk mendirikan sebuah unit produksi yang akan melibatkan guru dan siswa. Selain itu, untuk ikut menumbuhkembangkan kecakapan siswa, dibentuknya OSIS dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler seperti Forum Studi Islam, Pramuka dan sebagainya.